Beberapa minggu ini, para senior ataupun yunior yg berkecimpung dalam dunia perwarnetan digemparkan dengan kebijakan pemerintah mengenai aturan-aturan bagi mereka yg memiliki warnet. Mulai dari Pendataan User, Pemakain CCTV untuk monitoring, Pembagian jenis Warnet berdasarkan tingkatan-tingkatan user, Bla - bla -bla dan bla [LOL]
Berikut ini copy-paste dari milis Awari yg legal dan udah dapet ijin dari empunya untuk saya post ke blog saya ini:
To: asosiasi-warnet@yahoogroups.com
Subject: Re: [asosiasi-warnet] Persiapan Teknis Implementasi Permen bagi Warnet
Dear warnetters
Sebenernya saya malas untuk membahas masalah inikarena akan membuat hati saya makin masgyul akan bangsa kita ini. Saya cuma ingin mengutarakan keheranan saya saja. Kenapa warnet (yang kalau tidak salah kepanjangan dari WARUNG INTERNET) harus di pasangi alat monitoring, harus di data, harus pake ini-itu, dengan alasan keamanan yang padahal hanya sebuah WARUNG (yang mungkin modalnya cuma dari orangtuanya jual tanah demi sang anak yang sarjana komputer memiliki usaha ketimbang nganggur dan ketika warnetnya di rampok dan penjaganya di tembak, pemerintah hanya dapat berkata itu sebuah kriminal murni). Sebuah WARUNG dan bukan CAFE. Sementara Kantor-kantor pejabat tertutup rapat tanpa CCTV demi menutupi cara2 korupsi yang mereka buat? Mengapa tidak koruptornya dulu di brantas, taraf hidup masyarakat di tingkatkan, fasilitas di perbaiki, sarana telekomunikasi dan transportasi lebih terjangkau dan manusiawi, jalan TOL di benahi supaya orang yang sudah bayar pajak kendaraan dan membayar untuk SIM serta harus membayar lagi untuk jalan TOL tidak jadinya membayar dengan korban2 bencana alam dan lumpur di sidoarjo di kembalikan kesejahteraannya, kemacetan di kurangi sehingga beban BBM bagi masyarakat berkurang, lapangan pekerjaan di perbanyak (bukannya sebaliknya, usaha kecil menengah di persulit), buat program satu anak satu komputer supaya generasi mendatang ngga buta teknologi, lalu para Pejabat (yang konon sebagian besar berduit sehingga kecil kemungkinan kuropsi) membagikan akses internet gratis untuk anak2 yang sekolah di kolong jebatan serta masih berderet sejuta permasalahan lagi yang belum di benahi.
persulit sehingga orang berfikir, "KALAU BISA LEGAL DAN HALAL KENAPA PILIH YANG NGGA LEGAL?". Untuk MOD maaf kalau terlalu panjang atau mungkin keluh kesah saya ini tidak bermanfaat atau tidak memberikan kontribusi. Karena buat mereka yang berduit dan bermodal besar, masalah perangkat hanya tinggal memilih merek, kualitas serta di beli di mana. Buat teman2 warnetter yang modalnya tidak terlalu banyak(bukan pula tidak banyak loh! karena 1 perangkat komputer yang lumayan saja sekarang seharga 3 jt-an)
pilihannya bertambah yaitu... duit dari mana..... :)
Cheers
Rodhy
masih pengguna jasa
warnet
Semoga keadaan bisa berubah, kawan terusalah berjuang.